Tak akan musnah dari ingatan
Tak akan hilang dari tatapan
Pergulatan akan antek-antek dengan kebebasan
Peluru bagai hujan tapi langit tidak mendung
Hai kawan apa yang terjadi
Banyak Tanya anak-anak sambil menggendong mayat bapak
Seakan berteriak pada laut yang tersenyum bisu
Bapak..? bangun… bangun….. bangun
Danger suara serdadu memanggil ku apa yang harus kulakukan
Emak menangis seakan akan tiba bencana besar
Berjuta kepala mengangkat
Hanya secercah bambu ditangan
Dengan janur kuning di kepala
Berteriak.......
Kami ingin mengusir anjing-anjig itu
Bandar Lampung, 15 Agustus 2007
Labels
- puisi (7)
Senin, 09 Maret 2009
Pejuang 45
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar